Rabu, 05 Januari 2011

RANGKUMAN

MANUSIA DAN  HARAPAN
A. PENGERTIAN HARAPAN
                   Setiap manusia mempunyai harapan. Manusia yang tanpa harapan, berarti manusia itu mati dalam hidup. Orang yang akan meninggal sekalipun mempunyai harapan, biasanya berupa pesan-pesan kepada ahli warisnya. Harapan tersebut tergantung pada pengetahuan, pengalaman lingkungan hidup, dan kemampuan masing-masing.
                   Harapan harus berdasarkan kepercayaan, baik kepercayaan pada diri sendiri, maupun kepercayaan kepada Tuhan YME. Agar harapan terwujud, maka perlu usaha dengan sungguh-sungguh. Manusia wajib selalu berdoa. Karena doa dam usaha merupakan sarana terkabulnya harapan.
                  Harapan berasal dari kata harap yang berarti keinginan supaya sesuatu akan terjadi, sehingga harapan berarti yang ingin dapat terjadi.
Contoh :
·         Budi seorang mahasiswa STMIK Gunadarma, ia rajin belajar dengan harapan didalam ujian semester mendapatkan angka yang baik.
     Dari contoh diatas, apa yang diharapkan Budi ialah terjadinya sebuah keinginan, kerena itu mereka bekerja keras. Semuanya itu dengan suatu keyakinan demi terwujud apa yang diharapkan. Jadi untuk mewujudkan harapan itu harus disertai dengan usaha yang sesuai denagan apa yang diharapkan bila dibandingkan dengan cita-cita, maka harapan mengandung pengertian tidak terlalu muluk, sedangkan cita-cita pada umumnya perlu setinggi bintang. Antar harapan dan cita-cita terdapat persamaan, yaitu :
·         Keduanya menyangkut masa depan karena belum terwujud
·         Pada umumnya dengan cita-cita maupun harapan orang menginginkan hal yang lebih atau meningkat.

B. Sebab manusia mempunyai harapan
Manusia adalah makhluk sosial. Pada saat ia lahir langsung di sabut dengan kehidupan. Ada dua hal yg mendorong manusia hidup dengan manusia lainnya, yaitu dorongan kodrat dan dorongan kebutuhan hidup.

Dorongan kodrat
     Kodrat ialah sifat,keadaan, atau pembawaan alamiah yang sudah terjelma dalam diri manusia sejak manusia itu di ciptakan oleh Tuhan. Misalnya menangis, gembira, berfikir, berjalan, berkata, mempunyai keturunan dan sebagainya.
     Dalam diri manusia masing-masing sudah terjelma sifat, kodrat pembawaan dan kemampuan utuk hidup bergaul, hidup bermasyarakat atau hidup bersama denagn manusia lain.

Doronagn kebutuhan hidup
     Dengan adanya dorongan kodrat dan dorongan kebutuhan hidup itu maka manusia mermepunyai harapan. Pada hakekatnya harapan itu adalh keinginan untuk memenuhi kebutuhan hidupnya.
     Menurut Abraham Maslow sesuai dengan kodratnya harapan manusia atau kebutuhan manusia itu ialah :
• kelangsungan hidup (survival)
• keamanan (safety)
• hak dan kewajiban mencintai dan dicintai (be loving and love)
• di akui lingkungan (status)
• perwujudan cita-cita (self actualization)
C. KEPERCAYAAN
     Kepercayaan adalah hal-hal yang berhubungan denagn pengakuan atau keyakinan akan kebenaran.
Dalam hal beragama tiap-tiap orang wajib menerima dan menghormati kepercayaan orang yang beragama. Dasarnya ialah keyakinan.

D. BERBAGI KEPERCAYAAN DAN USAHA MENINGKATKANNYA
     Dasar kepercayaan adalah kebenaran. Sumber kebenaran adalah manusia. Kepercayaan itu dapat di bedakan atas :
1.  Kepercayaan pada diri sendiri
     Kepercayaan pada diri sendiri itu ditanamkan setiap pribadi manusia. Percaya pada diri sendiri pada hakekatnya percaya pada Tuhan YME. Percaya pada diri sendiri, menganggap dirinya tidak salah, dirinya menang, dirinya mampu mengerjakan yang diserahkan atau dipercayakan padanya.

2.  Kepercayaan kepada orang lain
     Percaya kepada orang lain itu dapat berupa percaya pada saudara, orang tua, guru, atau siapa saja. Kepercayaan kepada orang lain itu sudah tentu percaya terhadap kata hatinya, perbuatan yang sesuai dengan kata hati, atau terhadap kebenaran. Ada ucapan yang berbunyi orang itu dipercaya karena ucapannya.


3.  Kepercayaan kepada pemerintah
     Berdasarkan pandangan teokratis menurut etika, filsafat tingkah laku karya Prof.Ir.Poedjawiyatna, negara itu berasal dari Tuhan. Tuhan langsung memerintah dan memimpin bangsa manusia. Pandangan demokratis mengatakan bahwa kedaulatan adalah dari rakyat. Rakyat adalah negara, rakyat itu menjelma pada negara. Manusia sebagai serorang (individu) tak berarti.

4.  Kepercayaan kepada Tuhan
     Kepercayaan kepada Tuhan Yang Maha Kuasa itu amat penting, karena keberadaan manusia itu bukan dengan sendirinya, tetapi diciptakan oleh Tuhan. Kepercayaan berarti keyakinan dan pengakuan akan kebenaran. Kepercayaan itu amat penting, kerena merupakan tali kuat yang dapat menghubungkan rasa manusia dengan Tuhannya. Oleh karena itu jika manusia berusaha agar mendapat pertolongan dari padanya, manusia harus percaya kepada Tuhan, sebab Tuhan lah yang selalu menyertai manusia.

        Berbagai usaha dilakukan manusia untuk meningkatkan rasa percaya kepada Tuhannya. Usaha itu bergantung kepada pribadi kondisi, situasi, dan lingkungan. Usaha itu antara lain :
a)    Meningkatkan ketaqwaan kita dengan jalan meningkatkan ibadah
b)   Meningkatkan pengabdian kita kepada masyarakat
c)    Meningkatkan kecintaan kita kepada sesama manusia dengan jalan suka menolong, dermawan, dan sebagainya.
d)   Mengurangi nafsu mengumpulkan harta yang berlebihan
e)   Menekan perasaan negative seperti iri, dengki, fitnah, dan sebagainya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar